- Masyarakat miskin perkotaan seperti Maria dan Ping termasuk dalam penduduk yang sangat terancam dampak perubahan iklim di Asia dan Pasifik. Bagaimana aksi ketahanan iklim dapat meningkatkan ketangguhan mereka, dapat dipelajari dari video berikut.
- Bagaimana masyarakat miskin perkotaan dibuat menjadi lebih tangguh terhadap perubahan iklim? Tonton video animasi ini untuk memahami pentingnya intervensi terintegrasi serta aspek apa saja yang dibutuhkan untuk memperkuat kapasitas adaptif mereka.
- Apa saja kebijakan dan faktor pendukung untuk meningkatkan ketahanan iklim serta berpihak pada masyarakat miskin perkotaan? Pelajari bagaimana ketangguhan masyarakat miskin perkotaan dapat diperkuat dalam video ini.
Video animasi ini menunjukkan urgensi dari penguatan ketahanan masyarakat miskin perkotaan di Asia dan Pasifik.
Masyarakat miskin perkotaan sangat terancam oleh risiko iklim yang berdampak pada kehidupan, mata pencaharian, dan kesejahteraan mereka. Memperkuat ketahanan masyarakat miskin perkotaan membutuhkan intervensi terpadu pada enam kebijakan (perlindungan sosial, kesehatan masyarakat, mata pencaharian, perumahan, infrastruktur masyarakat, dan perencanaan kota) pada level yang berbeda yaitu pada skala rumah tangga, masyarakat, dan kota. Pendekatan tersebut didukung dengan tiga faktor yaitu tata kelola yang baik; akuntabel dan responsif; data dan informasi yang memadai; serta komitmen pendanaan iklim. Hal tersebut perlu diterapkan untuk memastikan bahwa solusi ketahanan iklim berpihak pada masyarakat miskin untuk mendorong perubahan transformasional dan mengurangi kerentanan.
Transcript
Banjir musiman diiringi dengan intrusi air laut telah berimbas pada kehidupan Maria dan saudaranya Ping, memaksa mereka pergi dari desa ke kota.
Dengan tujuan: mencari kesempatan dan kehidupan yang lebih baik.
Namun ketika hidup di kota, Maria dan Ping juga menghadapi ancaman perubahan iklim.
Ping bekerja sebagai buruh harian konstruksi, dan ia stres akibat udara panas dan suhu yang terus naik.
Sementara Maria menjual buah di pasar kumuh yang rentan akan banjir karena perubahan pola curah hujan.
Untuk menghemat uang, Ping dan Maria tinggal di hunian liar yang jauh dari fasilitas kesehatan dan layanan dasar.
Rumah mereka sulit mengakses air bersih dan listrik, serta rentan terdampak banjir, badai dan panas ektrem.
Masyarakat miskin perkotaan seperti Maria dan Ping menjadi rentan terkena dampak cuaca ekstrem. Perubahan iklim akan meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem, sehingga membuat mereka makin sulit untuk keluar dari jerat kemiskinan.
Saat kota-kota di Asia dan Pasifik berkembang pesat, setidaknya ada 596 juta orang tinggal di daerah kumuh seperti Maria dan Ping yang rentan pada resiko perubahan iklim.
Para pemangku kepentingan perlu bekerja sama agar para masyarakat miskin perkotaan makin tangguh.
Intervensi perlindungan sosial perlu menyasar masyarakat miskin perkotaan dengan lebih baik, dan mampu merespon ancaman perubahan iklim.
Investasi yang diberikan harus mampu mengatasi kerentanan melalui penguatan keluarga, pendapatan yang berkala, peningkatan keterampilan, serta kesadaran menabung.
Pendampingan dapat disediakan untuk masyarakat miskin perkotaan agar mereka dapat mengakses rumah yang terjangkau pada lokasi yang aman.
Infrastruktur masyarakat harus dibangun melalui konsultasi dengan warga, berlokasi strategis, dan tangguh iklim dalam menghadapi perubahan pola curah hujan serta meingkatnya suhu. Solusi Hijau dapat diaplikasikan bila mungkin.
Penanganan pelayanan kesehatan juga harus melindungi pekerja yang terimbas stres akibat panas.
Perencanaan kota harus mempertimbangkan perubahan pola sumber bahaya agar dapat mengantisipasi paparan terhadap masyarakat miskin perkotaan serta mengurangi kerentanan dari dampak perubahan iklim dan bencana.
Penanganan terintegrasi yang diiringi peningkatan perlindungan sosial, kesehatan masyarakat, mata pencaharian,
perumahan, perencanaan kota, dan infrastruktur masyarakat dibutuhkan untuk membangun ketahanan masyarakat miskin perkotaan.
Pendekatan yang terintegrasi ini harus didukung dengan tata kelola yang baik, akuntabel dan responsif; data dan informasi yang memadai; serta komitmen pendanaan iklim untuk mendukung program dan pelayanannya.
Kita berkesempatan memastikan bahwa masyarakat miskin perkotaan seperti Maria dan Ping mampu menahan ancaman dari perubahan iklim dengan pembangunan kota yang inklusif dan tangguh untuk mendukungnya.
Apa tindakanmu selanjutnya?